Kontroversi Remake Drama Goblin ke Sinetron Indonesia!
Well...
Kali ini out of topic! sebenarnya gak pengen bahas ini karna sesuatu hal tapi gimana ya.. tangan ini mulai gatal buat nulis lagi yang random-random begini. Beberapa hari terakhir ini Line Today, Explorer Instagram aku lagi heboh dengan topik Drama Korea Goblin x Sinetron Malaikat Pelindung.
Buat beberapa kpopers dan yang tergolong dalam genk emak-emak & remaja putri pecinta drama korea garis keras pasti langsung menentang sinetron Malaikat Pelindung tersebut. Aku pribadi juga menentang meski gak terlalu keras toh kalau ditentang tetap tayang juga ya apa boleh buat buat. Kalau kata bapak aku, gak suka diam aja ,gak usah di tonton.
Di tulisan ini, aku ingin menyampaikan aspirasi sebagai calon emak-emak pecinta drama korea garis (agak) keras. Pertama, aku bukannya tidak menyetujui adanya sinetron yang me-remake drama korea toh pada kenyataannya drama korea sendiri juga pernah me-remake serial televisi lain seperti serial jepang ataupun anime. Drama Boys Before Flowers contohnya, yang merupakan remake dari serial dan komik Jepang Hana Yori Dango, jadi me-remake sebuah karya dan menjadikan versi tersendiri bukanlah dosa besar atau melanggar hukum tapi harus ada copyright dari pihak terkait ya.
Kedua, yang menjadi kontroversi dari remake drama Goblin ini adalah para cast alias aktor dan aktris yang terlibat. Memang benar seperti yang dibelakan oleh pihak fans cast utama sinetron Malaikat Pelindung bahkan pembelaan langsung oleh sang aktris." Ini hanya sebuah peran yang diberikan oleh sutradara kepada mereka. Mereka hanya menjalankan amanah". Aku sendiri tidak mengerti bagaimana pihak rumah produksi mendapatkan cast apakah sang aktor langsung ditawarkan alias langsung jemput bola atau sang aktor ditawarkan tapi melalui proses casting. Mengingat drama korea Goblin ini adalah seperti kebanyakan drama korea yang mana untuk rating 15 tahun keatas dan untuk peran seorang malaikat pelindung secara pandangan aku pribadi tidak cocok diperankan oleh Bastian karna dari umur rasanya tidak cocok untuk karakter tersebut. Mungkin bisa diganti sama aktor yang wajah dan perawakannya lebih dewasa. Begitu juga untuk cast-cast lainnya. Untuk kualitas akting, aku gak bisa berkomentar karna nanti kalau salah-salah aku yang kena damprat toh aku bukan artis yang pernah berakting di depan kamera.
Ketiga, aku takutnya ini sinetron bakalan menjadi penerus sinetron yang pernah di remake sebelumnya, sebut saja Marmaid In Love. Ini maaf kata ya. Menjadi sinetron sangat tidak mendidik! Anak masih SMP ataupun masih duduk di bangku sekolah udah sibuk cinta-cintaan. Bukan nya aku gak pernah mengalami cinta monyet masa sekolah dulu atau pun iri dengan mereka . Cuma dulu yang cinta-cintaan gak sebegitunya.
Keempat, kalau pun nanti banyak yang minat di tonton. Mau sampai berapa episode ? apakan bakalan season dengan ribuan episode? Kalau sebuah sinetron terlebih yang tayang setiap hari sudah beribu episode bahkan ber-season maka semuanya akan menjadi Out Of (real) Plot.
Aku sendiri melihat dunia perfilm-an Indonesia sudah mulai berangsur menuju kemajuan itu dari sisi penulisan script, akting pemain, teknik pengambilan gambar ataupun editing dll cuma untuk sinetron belum semaju perfilm-an mungkin karna kebanyakan sinetron indonesia ini sistemnya stripping jadi untuk cinematography-nya tidak diperhatikan. Kalau mau contoh, itu bisa dilihat untuk beberapa setting lokasi misal kalau di drama korea, untuk set lokasi rumah sakit itu benar-benar dilakukan di rumah sakit ataupun set yang benar-benar semirip mungkin dengan rumah sakit kalau untuk sinetron Indonesia bisa ditebak sendirilah ya kan?
Itu sih opini utama aku, gimana menurut kalian guys? yuk, berkomentar di kolom komentar! Ingat berkomentar yang sopan
Fyi, Sinetron Malaikat Pelindung yang di beritakan akan di tayangkan disalah suatu statiun televisi indonesia ini belum tayang loh, masih proses syuting cuma udah keburu tayangin trailer dan malah menjadi kontroversi.
Kali ini out of topic! sebenarnya gak pengen bahas ini karna sesuatu hal tapi gimana ya.. tangan ini mulai gatal buat nulis lagi yang random-random begini. Beberapa hari terakhir ini Line Today, Explorer Instagram aku lagi heboh dengan topik Drama Korea Goblin x Sinetron Malaikat Pelindung.
Buat beberapa kpopers dan yang tergolong dalam genk emak-emak & remaja putri pecinta drama korea garis keras pasti langsung menentang sinetron Malaikat Pelindung tersebut. Aku pribadi juga menentang meski gak terlalu keras toh kalau ditentang tetap tayang juga ya apa boleh buat buat. Kalau kata bapak aku, gak suka diam aja ,gak usah di tonton.
Di tulisan ini, aku ingin menyampaikan aspirasi sebagai calon emak-emak pecinta drama korea garis (agak) keras. Pertama, aku bukannya tidak menyetujui adanya sinetron yang me-remake drama korea toh pada kenyataannya drama korea sendiri juga pernah me-remake serial televisi lain seperti serial jepang ataupun anime. Drama Boys Before Flowers contohnya, yang merupakan remake dari serial dan komik Jepang Hana Yori Dango, jadi me-remake sebuah karya dan menjadikan versi tersendiri bukanlah dosa besar atau melanggar hukum tapi harus ada copyright dari pihak terkait ya.
Kedua, yang menjadi kontroversi dari remake drama Goblin ini adalah para cast alias aktor dan aktris yang terlibat. Memang benar seperti yang dibelakan oleh pihak fans cast utama sinetron Malaikat Pelindung bahkan pembelaan langsung oleh sang aktris." Ini hanya sebuah peran yang diberikan oleh sutradara kepada mereka. Mereka hanya menjalankan amanah". Aku sendiri tidak mengerti bagaimana pihak rumah produksi mendapatkan cast apakah sang aktor langsung ditawarkan alias langsung jemput bola atau sang aktor ditawarkan tapi melalui proses casting. Mengingat drama korea Goblin ini adalah seperti kebanyakan drama korea yang mana untuk rating 15 tahun keatas dan untuk peran seorang malaikat pelindung secara pandangan aku pribadi tidak cocok diperankan oleh Bastian karna dari umur rasanya tidak cocok untuk karakter tersebut. Mungkin bisa diganti sama aktor yang wajah dan perawakannya lebih dewasa. Begitu juga untuk cast-cast lainnya. Untuk kualitas akting, aku gak bisa berkomentar karna nanti kalau salah-salah aku yang kena damprat toh aku bukan artis yang pernah berakting di depan kamera.
Ketiga, aku takutnya ini sinetron bakalan menjadi penerus sinetron yang pernah di remake sebelumnya, sebut saja Marmaid In Love. Ini maaf kata ya. Menjadi sinetron sangat tidak mendidik! Anak masih SMP ataupun masih duduk di bangku sekolah udah sibuk cinta-cintaan. Bukan nya aku gak pernah mengalami cinta monyet masa sekolah dulu atau pun iri dengan mereka . Cuma dulu yang cinta-cintaan gak sebegitunya.
Keempat, kalau pun nanti banyak yang minat di tonton. Mau sampai berapa episode ? apakan bakalan season dengan ribuan episode? Kalau sebuah sinetron terlebih yang tayang setiap hari sudah beribu episode bahkan ber-season maka semuanya akan menjadi Out Of (real) Plot.
Aku sendiri melihat dunia perfilm-an Indonesia sudah mulai berangsur menuju kemajuan itu dari sisi penulisan script, akting pemain, teknik pengambilan gambar ataupun editing dll cuma untuk sinetron belum semaju perfilm-an mungkin karna kebanyakan sinetron indonesia ini sistemnya stripping jadi untuk cinematography-nya tidak diperhatikan. Kalau mau contoh, itu bisa dilihat untuk beberapa setting lokasi misal kalau di drama korea, untuk set lokasi rumah sakit itu benar-benar dilakukan di rumah sakit ataupun set yang benar-benar semirip mungkin dengan rumah sakit kalau untuk sinetron Indonesia bisa ditebak sendirilah ya kan?
Itu sih opini utama aku, gimana menurut kalian guys? yuk, berkomentar di kolom komentar! Ingat berkomentar yang sopan
Fyi, Sinetron Malaikat Pelindung yang di beritakan akan di tayangkan disalah suatu statiun televisi indonesia ini belum tayang loh, masih proses syuting cuma udah keburu tayangin trailer dan malah menjadi kontroversi.
Komentar
Posting Komentar