Yuk kenalan dengan penyakit FUS pada Kucing

Assalamualaikum, readers....

Gimana puasanya siang ini? Mudah-mudahnya lancar dan bisa puasa penuh tahun ini.
Baiklah, sekarang aku mau posting tentang hewan peliharaanku.

Dolly umur 4 bulan

Sebenarnya ini sudah lama tapi tak apa, bukankah berbagi itu indah. Aku ini penggemar kucing. Aku punya tujuh kucing sekarang dirumah, meskipun dulunya ada tiga belas (udah dibagi-bagi untuk diadopsi). Dari tujuh kucing yang ada dirumah hanya ada dua kucing jantan.

Salah satu dari kucing jantan ku,— Dolly, terlihat kurang sehat. Awalnya aku kira biasa, nanti sembuh sendiri. Hari pertama Dolly masih terlihat riang meski dia sering bolak-balik ke box litter dan duduk didalamnya sangat lama. Hari berikutnya, Dolly sudah terlihat sedikit lemas meski mau bergurau dan tetap sering bolak balik box litter nya. Aku bilang ke mama, kalau sepertinya Dolly itu susah pipis karna ketika aku cek waktu dia keluar dari box litter itu tidak ada apa-apa. Kata ibu, lebih baik kita bawa ke vet sebelum terlambat. Hari ketiga kami bawa ke vet, kata dokternya ini sepertinya FUS dan dokter bilang ini merupakan penyakit yang dapat menyebabkan kematian terbesar pada kucing. Aku sedikit shock, semoga Dolly tidak kenapa-kenapa.

Dolly ketika mau dibawa ke vet

Setelah diperiksa, untungnya si Dolly itu, masih dalam keadaan ‘sulit’ pipis bukan ‘tidak bisa’ pipis, jadi dia tidak perlu dipasangi kateter dan diopname. Dari beberapa kasus FUS, untuk kasus terparah adalah berujung kematian dan dipasangi kateter untuk merangsangnya pipis.

Dari penjelasan vet –nya Dolly, Yuk kita mengenal apa itu FUS, Bagaimana bisa terjadi, Adakah langkah pencegahan dan pengobatannya?

FUS (Feline Urological Syndrome) itu adalah suatu sindrom yang terjadi pada kucing ini ditandai dengan pembentukan kristal disaluran urine. Kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi, perdarahan pada urin, kesulitan buang air kecil, serta beberapa kasus dapat menyebabkan obstruksi aliran normal urin keluar dari saluran urine yang dapat menyebabkan kematian. Menurut vet, kucing yang sering kena FUS adalah kucing jantan karna saluran urine-nya lebih sempit daripada kucing betina.

Untuk penyebab dari FUS ini belum bisa dipastikan tapi yang jelas bisa karna makanan kucing yang tidak cocok biasanya pakan kucing itu banyak mengandung mineral, kucing jantan dalam masa puber namun di stril oleh pemiliknya, stress dan obesitas pada kucing.

Sebelum aku pulang, vet sempat memberi tips tentang pengobatan dan pencegahan untuk FUS ini, berikut tips nya:

• Berikan kucing makanan bagus (meski mahal tapi tak apalah)

Selama pengobatan, si Dolly disuruh ganti makanan ke makanan diet (urinary) makanan ini dikonsumsi Dolly selama dua bulan dan setelah itu sudah bisa kembali ke makanan biasa (biasanya Dolly makan pakan organic).

• Ganti minum kucing dua kali sehari.

Kadang kita sebagai owner suka lupa mengganti air minumnya, karna minumnya masih ada. Mengganti air bisa membantu kucing menghindari FUS karna kucing yang terkena FUS harus banyak minum dan jangan ada sampah (seperti bulu, pasir) pada airnya.

• Berikan vitamin ,obat cacing dan vaksin (lebih bagus jika konsultasi ke vet terdekat).

• Sering cek box litter

Ketika kita akan membersihkan box litter, coba perhatikan pee dan poop –nya, apakah ada darah dsb.
 

• Lihat tingkah lakunya.

Disini kita bisa lihat, apakah sang kucing sering mondar mandir di box litter dan lama didalam box litter tanpa mengeluarkan pee atau poop. Jika begitu, cobalah untuk memaksanya banyak minum, gunakan pipet untuk menyuapinya. Dan juga, waktu Dolly sakit itu dia disuruh minum air kelapa guna menganti ion tubuhnya.

Si aktif Dolly

Saat ini, Dolly sudah sembuh tapi bukan berarti FUS tidak kembali lagi. Jadi saya harus tetap terus memperhatikannya. Penangganan yang cepat bisa menyelamatkan kucing kesayangan anda.

Semoga artikel ini, bisa memberi pengetahuan baru.

 Salam,