Trip To Malacca I ( Benteng A' Famosa)
Juli 2012 lalu, aku mengunjungi sebuah kota di Malaysia. Dari Pekanbaru aku menuju Dumai dan nyebrang ke Malaca menggunakan Feri. Awal tujuan menuju
sebuah kota di Negara Malaysia ini bukanlah untuk liburan. Akan tetapi, untuk
menemani ibu berobat. Namun, setelah berkonsultasi dengan dokter tidak ada yang
perlu di khawatirkan makanya kali ini trip ini menjadi liburan bagi aku dan keluarga. Ini bukan kali
pertama, aku datang ke kota ini karna sebelumnya sudah pernah datang juga
bersama alm. Kakek saya tapi waktu itu masih SMP, masih polos belum bisa jepret
sana sini.
Malaka adalah kota
besar terletak di semanjung Malaysia. Kota ini sangat kental dengan sejarah.
Ada banyak penelusuran sejarah tentang perang besar bangsa Portugis. Dan salah
satu tempat peninggalan sejarah itu adalah benteng A’ Famosa. Dari hotel tempat aku menginap, aku jalan kaki ke situs budaya ini. Cukup jauh tapi karna jalannya beramai-ramai jadi tidak terasa.
A Famosa berarti
kemasyhuran, benteng kukuh ini dibangun segera setelah okupansi Alfonso
d’Alburqueque pada 1511. Segera setelah Malaka tunduk pada Portugis, benteng
ini kemudian dibangun dan membentengi Malaka. Menurut sejarah, dari dalam benteng inilah
kemudian Portugis mengontrol penuh Malaka dan mengamankan jalur
rempah-rempah Portugis yang membentang dari timur Indonesia, Jawa, Cina, Jepang
sampai Goa, India.
Seharusnya benteng
ini dulu megah sekali, tapi yang sekarang tiada sisa-sisa kemegahannya. Padahal
dulu benteng ini sangat strategis dan bisa mengawasi seluruh Melaka. Dari
benteng inilah lima abad lalu Mayor Kota Malaka menghadang pasukan Pati Unus
dan seterusnya menahan gempuran pasukan Aceh, Johor dan Demak. Teknik rancang
bangun bangsa Portugis-lah yang lantas menjadi kunci kukuhnya benteng ini.
Tak jauh dari
gerbang A’Famosa, kita bisa melihat reruntuhan bekas gereja. St. Paul di atas
bukit dan ketika kita menaiki anak tangga kita bisa melihat kea rah laut yang
ketika itu aku hanya bisa bergumam tentang kebesaran Allah swt. Setelah tiba di
bekas gereja St. Paul, aku mencoba membayangkan bagaimana dulu A Famosa berdiri
gagah mengelilingi Malaka.
Sebagai wisatawan,
aku menghargai jerih payah pemerintah dan masyarakat Malaysia demi melestari
peninggalan sejarah dari Negara mereka. Berharap Indonesia bisa jauh lebih baik
menjaga kelestarian situs budaya negeri sehingga Indonesia lebih bisa mendunia
dimata mancanegara.
Salam Traveler,
ahhhh,,,,, kapan2 kalau icha ke malaysia ajak2 eon ya..... :)
BalasHapusAman eonni,.,.ntr diajakin, ke Malaka aja klo gk salah ongkos masih bisa 400-500 PP. Kalau nginap bisa tempat sodara tapi enakan di hotel kecil2an biar bisa hunting tempat kece biar dijadiin spot photo via jalan kaki :D
Hapus