Tradisi Balimau Kasai Masyarakat Pekanbaru-Riau
Tak terasa hari ini adalah hari pertama kita berpuasa pada 1436 H. Pastinya sangat bersemangatkan?. Di Kota aku sendiri punya tradisi unik yang dilakukan pada H-1 Ramadhan. Masyarakat Riau sendiri biasanya melakukan tradisi mandi menjelang masuk bulan ramadhan dan menyebutnya dengan nama Balimau Kasai (masyarakat ampar), Petang Megang (masyarakat Pekanbaru, Siak) ataupun Potang Mamogang (masyarakat Pelalawan).
Tradisi turun temurun ini biasanya dilakukan pada petang atau sore hari pada H-1 Ramadhan dan biasanya dilakukan di sungai. Untuk masyarakat Kampar maka akan melakukannya di sungai Kampar dan Pekanbaru sendiri biasanya dilakukan di Sungai Siak. Bagi masyarakat Riau, tradisi ini melambang ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi- wangian yang dipakai saat berkeramas.
Sebenarnya, aku sendiri belum pernah mengikuti acara Balimau Kasai yang dibuat oleh pemerintah daerah dengan maksud meningkat kesadaran akan warisan budaya. Alasannya satu, rumah aku itu jauh dari sungai Siak dan takut terlambat untuk tarawih pertama karna macet. Meskipun begitu aku sekeluarga tetap melakukan tradisi ini dirumah. Cukup dengan merebus air Balimau Kasai dan memakainya ketika di mandi sore. Acara Balimau Kasai notabenenya bukan hanya sekedar acara mandi di sungai saja tetapi ada rangkaian acara lainnya, yaitu :
- Ziarah Makam (Pemakaman Senapelan)
Biasanya ziarah yang dilakukan adalah ziarah ke makam para
tokoh yang dimakamkan di pemakaman Senapelan,antara lain Tokoh Perintis
Kemerdekaan, Tokoh Pemerintah, Tokoh Agama dan Tokoh Budaya dan juga ziarah makam
Disamping Mesjid Raya Pekanbaru (Makam Pendiri Kota Pekanbaru Sultan ABd. Jalil
Alamuddinsyah), kemudian dilakukan zikir, tahlil dan doa yang dipimpin oleh
Imam Mesjid raya Pekanbaru, kemudian dilakukan acara tabur bunga
- Shalat Ashar Berjamaah di Mesjid Raya Senapelan
- Arak-arakan mandi Belimau
Biasanya, dari Mesjid Raya Senapelan
rombongan akan di arak menuju tepian Sungai Siak diiringi lagu melayu serta
iringan kompang dan rebana.
- Acara Puncak Mandi Belimau
Nah setelah tiba di tepian, barulah
masuk kepuncak acara. Karna acara dihadiri oleh beberapa pejabat pemerintahan
biasanya oleh Gubernur Riau dan Walikota Pekanbaru beserta pejabat lainnya
biasanya diawali dengan beberapa Tarian Melayu, kemudian dilakukan secara simbolis
pembukaan acara petang megang dengan dilakukan pemukulan Bedug oleh Walikota
Pekanbaru dan Gubernur Riau. Setelah itu dilakukan acara mandi belimau dan
secara simbolis dilakukan pengguyuran terhadap beberapa anak yang ada di
pekanbaru dan para peserta melanjutkan dengan bersih-bersih diri atau mandi di
Sungai Siak.
Jika dilihat dari photo, itu seru
tapi ingat ketika melakukan tradisi ini harus tetap pada syariat Islam. Ada
banyak orang yang berkumpul baik laki-laki dan perempuan jadi jangan sampai
melampaui batas dan tetap berada ditepian, jangan sampai karna kegembiraan
membawa petaka. Kadang karna gembira kita suka lupa, takutnya hilang disungai kan.
Tradisi bangsa tetap harus
dilestarikan tapi sebagai umat muslim kita tetap harus berada pada lajur
syariat Islam.
Credit photo:
koleksi pribadi instagram sepupu aku
“divaputra”
Regard,
Komentar
Posting Komentar