Terima Kasih Mama





Apa yang sudah kita berikan untuk Ibu kita tersayang?

Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Meskipun kita telah berikan banyak hal untuknya tapi belum berarti kita sudah memberikan hal yang setimpal untuknya.

Mother’s Days. Lebih tepatnya hari ibu secara pertanggalan nasional Indonesia karna seingat saya hari ibu untuk dunia itu berbeda dengan pertanggalan Indonesia.  22 Desember adalah tanggal dimana biasanya masyarakat Indonesia mengungkapkan kasih sayangnya kepada Ibu. Namun bagi saya pribadi, mengungkapkan kasih sayang tidak hanya pada tanggal-tanggal tertentu saja. Dimanapun dan kapanpun, kita selalu bisa mencurahkan isi hati kepada orang yang kita sayang terutama kedua orang tua kita.


Kalau boleh saya melakukan flashback, saya teringat ketika masih kecil, Mama saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Selalu berusaha untuk bisa membuat anaknya senang, bahagia, dan juga mendapatkan pendidikan terbaik. Mama saya memutuskan untuk tidak bekerja demi menjaga dan memantau segala kebutuhan, pertumbuhan saya dan adik-adik saya.

Semakin beranjak dewasa, anak akan disibukkan oleh kegiatannya masing-masing. Tentunya membuat intensitas bertemu dengan orang tua tidak seperti dulu. Meskipun saya masih tinggal satu atap dengan orang tua saya, tapi tak jarang mengobrol dengan orang tua saya karna mobilitas pribadi.
Terkadang saya hanya bisa mengeluh, menangis dengan masalah yang saya hadapi dan mencurahkan segalanya pada mereka tanpa menyadari bahwa mereka juga pasti punya masalah dan pasti ingin mengeluh pada anaknya. Namun , saya? Saya terlalu egois dengan segala masalah saya.
Mungkin juga tanpa sadari sebagaian dari kita pernah menyakitinya, berkata kasar bahkan membentak karna stress terhadap masalah kita. Tapi, tak menghiraukan kondisinya saat itu.
Kalau dipikirkan dengan baik, semua yang kita lakukan untuk dia seperti mengantarkannya kepasar, mendengarkan keluh kesah, atau bagi yang sudah bekerja seperti membelikan pakaian,mengajak liburan itu bukanlah suatu yang kecil karna tak sebanding dengan apa yang telah ia korbankan untuk kita.

Dear Mamaku tersayang,

Terima kasih sudah mau bersabar untuk membesarkan serta membantu Icha agar tumbuh menjadi seorang anak yang kuat. Seringkali ada perbuatan yang membuat hati Mama terluka dan ingin menangis. Banyak sekali kesempatan dimana Icha terkadang tidak mengerti atau menghargai apa yang sudah Mama lakukan.

Mungkin saya ini mama kecewa sama Icha karna Icha belum bisa menepati janji Icha untuk wisuda di Tahun 2014. Mungkin saat ini mama juga kecewa karna  Icha belum bisa menjadi anak yang baik dan kakak yang baik untuk adik-adik Icha.  hanyalah seorang anak yang ingin membahagiakan orang tuanya dan mungkin tidak semua apa yang diharapkan oleh Mama sudah terpenuhi. Tetapi Icha berharap semoga apa yang telah Icha persembahkan semampu Icha dapat membuat Mama tersenyum saat mengingatnya, bukan tangisan penyesalan.
Jika boleh dihitung, maka akan banyak hutang kata maaf dari Icha untuk Mama dan Papa.
Ya Allah,
Ampunilah dosa dosa ku dan dosa dosa kedua orang tua ku . kasihanilah keduanya sebagaimana mereka mengasuhku semasa kecil juga berikanlah mereka kesehatan, keberkahan umur, keselamatan dunia akhirat serta permudahkan segala perkara yang sulit bagi kami. *Amin*
Terima kasih atas keikhlasan, ketulusan dan kasih sayangnya. Terima kasih untuk segalanya.

Terima kasih telah menjadi Ibu untuk Icha dan adik-adik Icha.

Selamat hari Ibu, kepada seluruh Ibu dan calon Ibu.

Love from you're oldest  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[DIY] Mie Lendir Kuah Kacang Batam